Dia yang di Perempatan Jalan

Kemarin, bisa dibilang cuaca cukup panas untuk menyengat tubuh... Malas rasanya ingin berada di luar rumah. Tapi, kalau nggak karena tugas sekolah, mungkin sudah ada di rumah seharian sampe masuk sekolah... huffh, panasnya bikin males... Apalagi tugasnya nggak cuma satu... Butuh 2 jam lebih untuk ngerjainnya...Sendirian lagi....!

Tapi, diperjalanan pulang.. Ketika berhenti di lampu merah yang panas banget itu...

Aku lihat seorang anak.Yah... mungkin usianya sekitar 9 atau 10 tahunanlah... sedang mengemis dengan memanfaatkan lampu merah. Menadahkan tangan kesana kemari pada pengendara yang berhenti. Rasanya trenyuh melihat anak itu. Saat seusianya, di pagi menjelang siang seperti ini, mungkin aku sedang bermain di sekolah. Tapi dia.....


huft... menyesal rasanya mengeluh seperti tadi. Kok nggak bersyukur banget ya...! Sudah disekolahin, makan juga tinggal makan, nggak perlu kerja dulu. Tapi malah ngeluh...
PANASS... Yah,alasan yang membuat aku malas untuk mengerjakan tugasku yang merupakan tanggung jawabku... Coba kalau lihat anak itu, mungkin nggak sekolah, atau mungkin juga belum sarapan... Orang tuanya kemana ya?

Pikiranku saat itu, ingin cepet-cepet pulang.... selain panas, juga udah capek. Tapi anak itu.... nggak kepanasan apa ya? 

Yah... mungkin sebenarnya atap rumahnya yang sesungguhnya adalah langit itu sendiri. Panas adalah temannya. Lampu merah adalah bagian dari dunianya untuk menyambung hidup. Menadahkan tangan pada orang lain adalah usahanya untuk mencari kehidupan, karena usianya masih terlalu belia....Masa depannya masih panjang. Masih banyak yang harus dilalui.

Aku bersyukur ya ALLAh... Meski aku bukan orang yang berlimpah harta, tapi aku tidak perlu mengalami kehidupan yang sekeras itu.... Menyesal rasanya aku harus mengeluh....

Meski aku tidak berlimpah makanan mewah, namun aku tak perlu mencari sesuap nasi saat aku seusianya...

Tidak terhitung nikmatmu ya ALLAH..... tapi rasa syukurku jauh tak sebanding dengan banyaknya nikmatMU....

Bersyukurlah kawan, bagi kalian yang beruntung, meski kalian tidak kaya raya.... tapi kalian bisa sekolah, karena sekolah bisa membantu mempercerah masa depan kalian...

Syukurilah nikmatmu,sebelum nikmat itu diambil