Pages

^LyLha_nHaIfA^ ^Jadikan hidup lebih berarti...^ ^Buat mimpimu dan wujudkanlah...^

Kamis, 10 Maret 2011

Nikmatnya Gubuk dan Istana

Kalau kalian ingin memilih, gubuk atau istana ? Mungkin sebagian orang akan memilih istana secara spontanitas.Yah... alasannya sudah jelas. Kemewahan, kemegahan, apalagi harta yang berlimpah.Daripada gubuk ? Kumuh, lusuh, reyot, malah bobrok.
 
Nah... mari kita berpikir. Apa sieh sebenarnya yang kita butuhkan saat menempati istana megah atau gubuk reyot ? Kemegahan? kemewahan? lampu-lampu mewah yang berkerlap-kerlip saat malam? atau gaun anggun nan indah? bahkan jas mewah yang langka? atau bahkan kita hanya butuh sepotong roti per hari untuk bertahan hidup? TIDAK...

Mengapa? Menurut saya, hal utama yang kita butuhkan hanyalah "bahagia". Satu kata yang tak ternilai harganya, yang bisa membuat siapapun mengorbankan apa saja untuk meraihnya. Nikmat hidup yang sempurna untuk bertahan hidup bersama orang-orang terkasih.

Andai kebahagiaan dapat di takar dengan harta dunia. Maka, hanya orang-orang yang berlimpah hartanyalah yang dapat mengecap nikmatnya kebahagiaan. Sedang yang miskin, hanya bisa bertopang dagu karena sedih tak bisa membeli secuil kebahagiaan untuk hidupnya. Untunglah Tuhan Maha Adil. Kenyataan memberikan semua orang  kesempatan untuk bahagia tanpa harus mengukur kadarnya dengan setumpuk harta di tangannya.

Dengan hadirnya kebahagiaan, tak peduli reyotnya gubuk menjadi 1 atap bersama tempat kita berteduh dengan keluarga yang kita sayangi. Yah... rumah. Gubuk pun bisa dikatakan rumah. Walau dengan lauk sederhana, namun kita menikmatinya bersama dengan saling berbagi.Hal itu akan sangat menyenangkan. 

Tetapi bagaimana sebaliknya? Bagaimana jika kita tinggal di istana yang amat besar? Namun hanya sendiri. Tanpa keluarga, tanpa sahabat, tanpa kawan yang bisa menjadi tempat berbagi. Pasti sedih bukan ?. Tak ada gunanya makanan lezat berlimpah. Tak ada gunanya harta bertumpuk-tumpuk. Senuanya sepi,sunyi, dan sendiri.

Namun bukan berarti, mereka yang mempunyai harta berlimpah tidak bisa bahagia. Dan mereka yang terhimpit ekonomi akan sengsara dan tak bahagia selama mereka hidup. Bukankah bahagia akan datang pada siapapun ? Hanya saja, tolak ukur kebahagiaan bukanlah harta tapi hati kita. 

Bersyukurlah kawan bagi kalian yang mempunyai harta harta tak ternilai harganya. Yaitu 'Rumah". Tempat terakhir yang tepat untuk pulang dari manapun kita pergi. Tak peduli gubuk reyot atau istana megah nan indah. Dan janganlah kalian berputus asa jika belum mendapatkan kebahagiaan yang kalian inginkan. Karena sejatinya kebahagiaan itu berada di tangan kalian sendiri. Kalian sendirilah yang berhak memutuskan, akan menggenggam atau membuang kebahagiaan itu.

Jadi masihkah kalian ingin memilih antara gubuk atau istana? karena keduanya tidak berbeda. Asal kita bahagia bersama orang-orang yang kita sayangi... Setuju ga ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar